Sebuah hadits yg bersumber
dari Al Ghazali, Minhajul Abidin,
dan Bidayatul Hidayah.
Oleh DHB Wicaksono
Dengan atas asma Allah Yang
Pemurah dan Penyayang
Ibnu Mubarak menceritakan
bahwa Khalid bin Ma’dan berkata
kepada Mu’adz, “Mohon Tuan
ceritakan hadits Rasulullah
sallAllahu ‘alayhi wasallam yang
Tuan hafal dan yang Tuan
anggap paling berkesan. Hadits
manakah menurut Tuan?
Jawab Mu’adz, “Baiklah, akan
kuceritakan.”
Selanjutnya, sebelum bercerita,
beliau pun menangis. Beliau
berkata, “Hmm, Betapa rindunya
diriku pada Rasulullah, ingin
rasanya diriku segera bertemu
dengan beliau.”
Kata beliau selanjutnya, “Tatkala
aku menghadap Rasulullah
sallAllahu ‘alayhi wasallam, beliau
menunggang unta dan
menyuruhku agar naik di
belakang beliau. Kemudian
berangkatlah kami dengan
berkendaraan unta itu.
Selanjutnya beliau menengadah
ke langit dan bersabda:
Puji syukur ke hadirat Allah Yang
Berkehendak atas makhluk-Nya,
ya Mu’adz!
Jawabku, “Ya Sayyidi l-Mursalin”
Beliau kemudian berkata,
‘Sekarang aku akan mengisahkan
satu cerita kepadamu. Apabila
engkau menghafalnya, cerita itu
akan sangat berguna bagimu.
Tetapi jika kau menganggapnya
remeh, maka kelak di hadapan
Allah, engkau pun tidak akan
mempunyai hujjah (argumen).
Hai Mu’adz! Sebelum
menciptakan langit dan bumi,
Allah telah menciptakan tujuh
malaikat. Pada setiap langit
terdapat seorang malaikat
penjaga pintunya. Setiap pintu
langit dijaga oleh seorang
malaikat, menurut derajat pintu
itu dan keagungannya.
Dengan demikian, malaikat pula-
lah yang memelihara amal si
hamba. Suatu saat sang Malaikat
pencatat membawa amalan sang
hamba ke langit dengan kemilau
cahaya bak matahari.
Sesampainya pada langit tingkat
pertama, malaikat Hafadzah
memuji amalan-amalan itu.
Tetapi setibanya pada pintu
langit pertama, malaikat penjaga
berkata kepada malaikat
Hafadzah:
“Tamparkan amal ini ke muka
pemiliknya. Aku adalah penjaga
orang-orang yang suka
mengumpat. Aku diperintahkan
agar menolak amalan orang yang
suka mengumpat. Aku tidak
mengizinkan ia melewatiku
untuk mencapai langit
berikutnya!”
Keesokan harinya, kembali
malaikat Hafadzah naik ke langit
membawa amal shaleh yang
berkilau, yang menurut malaikat
Hafadzah sangat banyak dan
terpuji.
Sesampainya di langit kedua (ia
lolos dari langit pertama, sebab
pemiliknya bukan pengumpat),
penjaga langit kedua berkata,
“Berhenti, dan tamparkan
amalan itu ke muka pemiliknya.
Sebab ia beramal dengan
mengharap dunia. Allah
memerintahkan aku agar amalan
ini tidak sampai ke langit
berikutnya.” Maka para malaikat
pun melaknat orang itu.
Di hari berikutnya, kembali
malaikat Hafadzah naik ke langit
membawa amalan seorang
hamba yang sangat memuaskan,
penuh sedekah, puasa, dan
berbagai kebaikan, yang oleh
malaikat Hafadzah dianggap
sangat mulia dan terpuji.
Sesampainya di langit ketiga,
malaikat penjaga berkata:
“Berhenti! Tamparkan amal itu
ke wajah pemiliknya. Aku
malaikat penjaga kibr
(sombong). Allah
memerintahkanku agar amalan
semacam ini tidak pintuku dan
tidak sampai pada langit
berikutnya. Itu karena salahnya
sendiri, ia takabbur di dalam
majlis.”
Singkat kata, malaikat Hafadzah
pun naik ke langit membawa
amal hamba lainnya. Amalan itu
bersifat bak bintang kejora,
mengeluarkan suara gemuruh,
penuh dengan tasbih, puasa,
shalat, ibadah haji, dan umrah.
Sesampainya pada langit
keempat, malaikat penjaga langit
berkata:
“Berhenti! Popokkan amal itu ke
wajah pemiliknya. Aku adalah
malaikat penjaga ‘ujub (rasa
bangga terhadap kehebatan diri
sendiri) . Allah memerintahkanku
agar amal ini tidak melewatiku.
Sebab amalnya selalu disertai
‘ujub.”
Kembali malaikat Hafadzah naik
ke langit membawa amal hamba
yang lain. Amalan itu sangat baik
dan mulia, jihad, ibadah haji,
ibadah umrah, sehingga
berkilauan bak matahari.
Sesampainya pada langit kelima,
malaikat penjaga mengatakan:
“Aku malaikat penjaga sifat
hasud(dengki) . Meskipun
amalannya bagus, tetapi ia suka
hasud kepada orang lain yang
mendapat kenikmatan Allah swt.
Berarti ia membenci yang
meridhai, yakni Allah. Aku
diperintahkan Allah agar amalan
semacam ini tidak melewati
pintuku.”
Lagi, malaikat Hafadzah naik ke
langit membawa amal seorang
hamba. Ia membawa amalan
berupa wudhu’ yang sempurna,
shalat yang banyak, puasa, haji,
dan umrah. Sesampai di langit
keenam, malaikat penjaga
berkata:
“Aku malaikat penjaga rahmat.
Amal yang kelihatan bagus ini
tamparkan ke mukanya. Selama
hidup ia tidak pernah
mengasihani orang lain, bahkan
apabila ada orang ditimpa
musibah ia merasa senang. Aku
diperintahkan Allah agar amal ini
tidak melewatiku, dan agar tidak
sampai ke langit berikutnya.”
Kembali malaikat Hafadzah naik
ke langit. Dan kali ini adalah
langit ke tujuh. Ia membawa
amalan yang tak kalah baik dari
yang lalu. Seperti sedekah, puasa,
shalat, jihad, dan wara’. Suaranya
pun menggeledek bagaikan petir
menyambar-nyambar, cahayanya
bak kilat. Tetapi sesampai pada
langit ke tujuh, malaikat penjaga
berkata:
“Aku malaikat penjaga sum’at
(sifat ingin terkenal).
Sesungguhnya pemilik amal ini
menginginkan ketenaran dalam
setiap perkumpulan,
menginginkan derajat tinggi di
kala berkumpul dengan kawan
sebaya, ingin mendapatkan
pengaruh dari para pemimpin.
Aku diperintahkan Allah agar
amal ini tidak melewatiku dan
sampai kepada yang lain. Sebab
ibadah yang tidak karena Allah
adalah riya. Allah tidak menerima
ibadah orang-orang yang riya.”
Kemudian malaikat Hafadzah
naik lagi ke langit membawa
amal dan ibadah seorang hamba
berupa shalat, puasa, haji, umrah,
ahlak mulia, pendiam, suka
berdzikir kepada Allah. Dengan
diiringi para malaikat, malaikat
Hafadzah sampai ke langit
ketujuh hingga menembus hijab-
hijab (tabir) dan sampailah di
hadapan Allah. Para malaikat itu
berdiri di hadapan Allah. Semua
malaikat menyaksikan amal
ibadah itu shahih, dan
diikhlaskan karena Allah.
Kemudian Allah berfirman:
“Hai Hafadzah, malaikat pencatat
amal hamba-Ku, Aku-lah Yang
Mengetahui isi hatinya. Ia
beramal bukan untuk Aku, tetapi
diperuntukkan bagi selain Aku,
bukan diniatkan dan diikhlaskan
untuk-Ku. Aku lebih mengetahui
daripada kalian. Aku laknat
mereka yang telah menipu orang
lain dan juga menipu kalian (para
malaikat Hafadzah). Tetapi Aku
tidak tertipu olehnya. Aku-lah
Yang Maha Mengetahui hal-hal
gaib. Aku mengetahui segala isi
hatinya, dan yang samar tidaklah
samar bagi-Ku. Setiap yang
tersembunyi tidaklah
tersembunyi bagi-Ku.
Pengetahuan- Ku atas segala
sesuatu yang telah terjadi sama
dengan pengetahuan- Ku atas
segala sesuatu yang belum
terjadi. Pengetahuan- Ku atas
segala sesuatu yang telah lewat
sama dengan yang akan datang.
Pengetahuan- Ku atas segala
yang telah lewat sama dengan
yang akan datang. Pengetahuan-
Ku atas orang-orang terdahulu
sama dengan pengetahuan- Ku
atas orang-orang kemudian.
Aku lebih mengetahui atas
sesuatu yang samar dan rahasia.
Bagaimana hamba-Ku dapat
menipu dengan amalnya. Mereka
mungkin dapat menipu sesama
makhluk, tetapi Aku Yang
Mengetahui hal-hal yang gaib.
Aku tetap melaknatnya…!”
Tujuh malaikat di antara tiga ribu
malaikat berkata, “Ya Tuhan,
dengan demikian tetaplah laknat-
Mu dan laknat kami atas
mereka.”
Kemudian semua yang berada di
langit mengucapkan, “Tetaplah
laknat Allah kepadanya, dan
laknatnya orang-orang yang
melaknat.”‘
Sayyidina Mu’adz (yang
meriwayatkan hadits ini)
kemudian menangis tersedu-
sedu. Selanjutnya berkata, “Ya
Rasulallah, bagaimana aku bisa
selamat dari semua yang baru
engkau ceritakan itu?”
Jawab Rasulullah, “Hai Mu’adz,
ikutilah Nabimu dalam masalah
keyakinan (keimanan).”
Tanyaku (Mu’adz), “Engkau
adalah Rasulullah, sedang aku
hanyalah Mu’adz bin Jabal.
Bagaimana aku bisa selamat dan
terlepas dari bahaya tersebut?”
Berkatalah Rasulullah sallAllahu
‘alayhi wasallam, “Memang
begitulah, bila ada kelengahan
dalam amal ibadahmu. Karena
itu, jagalah mulutmu jangan
sampai menjelekkan orang lain,
terutama kepada sesama ulama.
Ingatlah diri sendiri tatkala
hendak menjelekkan orang lain,
sehingga sadar bahwa dirimu
pun penuh aib. Jangan menutupi
kekurangan dan kesalahanmu
dengan menjelekkan orang lain.
Janganlah mengorbitkan dirimu
dengan menekan dan
menjatuhkan orang lain. Jangan
riya dalam beramal, dan jangan
mementingkan dunia dengan
mengabaikan akhirat. Jangan
bersikap kasar di dalam majlis
agar orang takut dengan
keburukan akhlakmu. Jangan
suka mengungkit-ungkit
kebaikan, dan jangan
menghancurkan pribadi orang
lain, kelak engkau akan dirobek-
robek dan dihancurkan anjing
Jahannam, sebagaiman firman
Allah dalam surat An-Naziat ayat
2.”
Tanyaku selanjutnya, “Ya
Rasulallah, siapakah yang bakal
menanggung penderitaan
seberat itu?”
Jawab Rasulullah sallAllahu ‘alayhi
wasallam, “Mu’adz, yang aku
ceritakan tadi akan mudah bagi
mereka yang dimudahkan Allah.
Engkau harus mencintai orang
lain sebagaimana engkau
menyayangi dirimu. Dan bencilah
terhadap suatu hal sebagaimana
kau benci bila itu menimpa
dirimu. Jika demikian engkau
akan selamat.”
Khalid bin Ma’dan meriwayatkan,
“Sayyidina Mu’adz sering
membaca hadits ini seperti
seringnya membaca Al-Qur’an,
dan mempelajari hadits ini
sebagaimana mempelajari Al-
Qur’an di dalam majlis.”
Wallohu a’lam
Sumber : ATIM
Kategori Kategori: : Artikel Artike
aep.han
Sunday, May 29, 2011
7 langit,7 malaikat penjaga,7 amalan sang hamba
Sebuah hadits yg bersumber
dari Al Ghazali, Minhajul Abidin,
dan Bidayatul Hidayah.
Oleh DHB Wicaksono
Dengan atas asma Allah Yang
Pemurah dan Penyayang
Ibnu Mubarak menceritakan
bahwa Khalid bin Ma’dan berkata
kepada Mu’adz, “Mohon Tuan
ceritakan hadits Rasulullah
sallAllahu ‘alayhi wasallam yang
Tuan hafal dan yang Tuan
anggap paling berkesan. Hadits
manakah menurut Tuan?
Jawab Mu’adz, “Baiklah, akan
kuceritakan.”
Selanjutnya, sebelum bercerita,
beliau pun menangis. Beliau
berkata, “Hmm, Betapa rindunya
diriku pada Rasulullah, ingin
rasanya diriku segera bertemu
dengan beliau.”
Kata beliau selanjutnya, “Tatkala
aku menghadap Rasulullah
sallAllahu ‘alayhi wasallam, beliau
menunggang unta dan
menyuruhku agar naik di
belakang beliau. Kemudian
berangkatlah kami dengan
berkendaraan unta itu.
Selanjutnya beliau menengadah
ke langit dan bersabda:
Puji syukur ke hadirat Allah Yang
Berkehendak atas makhluk-Nya,
ya Mu’adz!
Jawabku, “Ya Sayyidi l-Mursalin”
Beliau kemudian berkata,
‘Sekarang aku akan mengisahkan
satu cerita kepadamu. Apabila
engkau menghafalnya, cerita itu
akan sangat berguna bagimu.
Tetapi jika kau menganggapnya
remeh, maka kelak di hadapan
Allah, engkau pun tidak akan
mempunyai hujjah (argumen).
Hai Mu’adz! Sebelum
menciptakan langit dan bumi,
Allah telah menciptakan tujuh
malaikat. Pada setiap langit
terdapat seorang malaikat
penjaga pintunya. Setiap pintu
langit dijaga oleh seorang
malaikat, menurut derajat pintu
itu dan keagungannya.
Dengan demikian, malaikat pula-
lah yang memelihara amal si
hamba. Suatu saat sang Malaikat
pencatat membawa amalan sang
hamba ke langit dengan kemilau
cahaya bak matahari.
Sesampainya pada langit tingkat
pertama, malaikat Hafadzah
memuji amalan-amalan itu.
Tetapi setibanya pada pintu
langit pertama, malaikat penjaga
berkata kepada malaikat
Hafadzah:
“Tamparkan amal ini ke muka
pemiliknya. Aku adalah penjaga
orang-orang yang suka
mengumpat. Aku diperintahkan
agar menolak amalan orang yang
suka mengumpat. Aku tidak
mengizinkan ia melewatiku
untuk mencapai langit
berikutnya!”
Keesokan harinya, kembali
malaikat Hafadzah naik ke langit
membawa amal shaleh yang
berkilau, yang menurut malaikat
Hafadzah sangat banyak dan
terpuji.
Sesampainya di langit kedua (ia
lolos dari langit pertama, sebab
pemiliknya bukan pengumpat),
penjaga langit kedua berkata,
“Berhenti, dan tamparkan
amalan itu ke muka pemiliknya.
Sebab ia beramal dengan
mengharap dunia. Allah
memerintahkan aku agar amalan
ini tidak sampai ke langit
berikutnya.” Maka para malaikat
pun melaknat orang itu.
Di hari berikutnya, kembali
malaikat Hafadzah naik ke langit
membawa amalan seorang
hamba yang sangat memuaskan,
penuh sedekah, puasa, dan
berbagai kebaikan, yang oleh
malaikat Hafadzah dianggap
sangat mulia dan terpuji.
Sesampainya di langit ketiga,
malaikat penjaga berkata:
“Berhenti! Tamparkan amal itu
ke wajah pemiliknya. Aku
malaikat penjaga kibr
(sombong). Allah
memerintahkanku agar amalan
semacam ini tidak pintuku dan
tidak sampai pada langit
berikutnya. Itu karena salahnya
sendiri, ia takabbur di dalam
majlis.”
Singkat kata, malaikat Hafadzah
pun naik ke langit membawa
amal hamba lainnya. Amalan itu
bersifat bak bintang kejora,
mengeluarkan suara gemuruh,
penuh dengan tasbih, puasa,
shalat, ibadah haji, dan umrah.
Sesampainya pada langit
keempat, malaikat penjaga langit
berkata:
“Berhenti! Popokkan amal itu ke
wajah pemiliknya. Aku adalah
malaikat penjaga ‘ujub (rasa
bangga terhadap kehebatan diri
sendiri) . Allah memerintahkanku
agar amal ini tidak melewatiku.
Sebab amalnya selalu disertai
‘ujub.”
Kembali malaikat Hafadzah naik
ke langit membawa amal hamba
yang lain. Amalan itu sangat baik
dan mulia, jihad, ibadah haji,
ibadah umrah, sehingga
berkilauan bak matahari.
Sesampainya pada langit kelima,
malaikat penjaga mengatakan:
“Aku malaikat penjaga sifat
hasud(dengki) . Meskipun
amalannya bagus, tetapi ia suka
hasud kepada orang lain yang
mendapat kenikmatan Allah swt.
Berarti ia membenci yang
meridhai, yakni Allah. Aku
diperintahkan Allah agar amalan
semacam ini tidak melewati
pintuku.”
Lagi, malaikat Hafadzah naik ke
langit membawa amal seorang
hamba. Ia membawa amalan
berupa wudhu’ yang sempurna,
shalat yang banyak, puasa, haji,
dan umrah. Sesampai di langit
keenam, malaikat penjaga
berkata:
“Aku malaikat penjaga rahmat.
Amal yang kelihatan bagus ini
tamparkan ke mukanya. Selama
hidup ia tidak pernah
mengasihani orang lain, bahkan
apabila ada orang ditimpa
musibah ia merasa senang. Aku
diperintahkan Allah agar amal ini
tidak melewatiku, dan agar tidak
sampai ke langit berikutnya.”
Kembali malaikat Hafadzah naik
ke langit. Dan kali ini adalah
langit ke tujuh. Ia membawa
amalan yang tak kalah baik dari
yang lalu. Seperti sedekah, puasa,
shalat, jihad, dan wara’. Suaranya
pun menggeledek bagaikan petir
menyambar-nyambar, cahayanya
bak kilat. Tetapi sesampai pada
langit ke tujuh, malaikat penjaga
berkata:
“Aku malaikat penjaga sum’at
(sifat ingin terkenal).
Sesungguhnya pemilik amal ini
menginginkan ketenaran dalam
setiap perkumpulan,
menginginkan derajat tinggi di
kala berkumpul dengan kawan
sebaya, ingin mendapatkan
pengaruh dari para pemimpin.
Aku diperintahkan Allah agar
amal ini tidak melewatiku dan
sampai kepada yang lain. Sebab
ibadah yang tidak karena Allah
adalah riya. Allah tidak menerima
ibadah orang-orang yang riya.”
Kemudian malaikat Hafadzah
naik lagi ke langit membawa
amal dan ibadah seorang hamba
berupa shalat, puasa, haji, umrah,
ahlak mulia, pendiam, suka
berdzikir kepada Allah. Dengan
diiringi para malaikat, malaikat
Hafadzah sampai ke langit
ketujuh hingga menembus hijab-
hijab (tabir) dan sampailah di
hadapan Allah. Para malaikat itu
berdiri di hadapan Allah. Semua
malaikat menyaksikan amal
ibadah itu shahih, dan
diikhlaskan karena Allah.
Kemudian Allah berfirman:
“Hai Hafadzah, malaikat pencatat
amal hamba-Ku, Aku-lah Yang
Mengetahui isi hatinya. Ia
beramal bukan untuk Aku, tetapi
diperuntukkan bagi selain Aku,
bukan diniatkan dan diikhlaskan
untuk-Ku. Aku lebih mengetahui
daripada kalian. Aku laknat
mereka yang telah menipu orang
lain dan juga menipu kalian (para
malaikat Hafadzah). Tetapi Aku
tidak tertipu olehnya. Aku-lah
Yang Maha Mengetahui hal-hal
gaib. Aku mengetahui segala isi
hatinya, dan yang samar tidaklah
samar bagi-Ku. Setiap yang
tersembunyi tidaklah
tersembunyi bagi-Ku.
Pengetahuan- Ku atas segala
sesuatu yang telah terjadi sama
dengan pengetahuan- Ku atas
segala sesuatu yang belum
terjadi. Pengetahuan- Ku atas
segala sesuatu yang telah lewat
sama dengan yang akan datang.
Pengetahuan- Ku atas segala
yang telah lewat sama dengan
yang akan datang. Pengetahuan-
Ku atas orang-orang terdahulu
sama dengan pengetahuan- Ku
atas orang-orang kemudian.
Aku lebih mengetahui atas
sesuatu yang samar dan rahasia.
Bagaimana hamba-Ku dapat
menipu dengan amalnya. Mereka
mungkin dapat menipu sesama
makhluk, tetapi Aku Yang
Mengetahui hal-hal yang gaib.
Aku tetap melaknatnya…!”
Tujuh malaikat di antara tiga ribu
malaikat berkata, “Ya Tuhan,
dengan demikian tetaplah laknat-
Mu dan laknat kami atas
mereka.”
Kemudian semua yang berada di
langit mengucapkan, “Tetaplah
laknat Allah kepadanya, dan
laknatnya orang-orang yang
melaknat.”‘
Sayyidina Mu’adz (yang
meriwayatkan hadits ini)
kemudian menangis tersedu-
sedu. Selanjutnya berkata, “Ya
Rasulallah, bagaimana aku bisa
selamat dari semua yang baru
engkau ceritakan itu?”
Jawab Rasulullah, “Hai Mu’adz,
ikutilah Nabimu dalam masalah
keyakinan (keimanan).”
Tanyaku (Mu’adz), “Engkau
adalah Rasulullah, sedang aku
hanyalah Mu’adz bin Jabal.
Bagaimana aku bisa selamat dan
terlepas dari bahaya tersebut?”
Berkatalah Rasulullah sallAllahu
‘alayhi wasallam, “Memang
begitulah, bila ada kelengahan
dalam amal ibadahmu. Karena
itu, jagalah mulutmu jangan
sampai menjelekkan orang lain,
terutama kepada sesama ulama.
Ingatlah diri sendiri tatkala
hendak menjelekkan orang lain,
sehingga sadar bahwa dirimu
pun penuh aib. Jangan menutupi
kekurangan dan kesalahanmu
dengan menjelekkan orang lain.
Janganlah mengorbitkan dirimu
dengan menekan dan
menjatuhkan orang lain. Jangan
riya dalam beramal, dan jangan
mementingkan dunia dengan
mengabaikan akhirat. Jangan
bersikap kasar di dalam majlis
agar orang takut dengan
keburukan akhlakmu. Jangan
suka mengungkit-ungkit
kebaikan, dan jangan
menghancurkan pribadi orang
lain, kelak engkau akan dirobek-
robek dan dihancurkan anjing
Jahannam, sebagaiman firman
Allah dalam surat An-Naziat ayat
2.”
Tanyaku selanjutnya, “Ya
Rasulallah, siapakah yang bakal
menanggung penderitaan
seberat itu?”
Jawab Rasulullah sallAllahu ‘alayhi
wasallam, “Mu’adz, yang aku
ceritakan tadi akan mudah bagi
mereka yang dimudahkan Allah.
Engkau harus mencintai orang
lain sebagaimana engkau
menyayangi dirimu. Dan bencilah
terhadap suatu hal sebagaimana
kau benci bila itu menimpa
dirimu. Jika demikian engkau
akan selamat.”
Khalid bin Ma’dan meriwayatkan,
“Sayyidina Mu’adz sering
membaca hadits ini seperti
seringnya membaca Al-Qur’an,
dan mempelajari hadits ini
sebagaimana mempelajari Al-
Qur’an di dalam majlis.”
Wallohu a’lam
Sumber : ATIM
Kategori Kategori: : Artikel Artike
dari Al Ghazali, Minhajul Abidin,
dan Bidayatul Hidayah.
Oleh DHB Wicaksono
Dengan atas asma Allah Yang
Pemurah dan Penyayang
Ibnu Mubarak menceritakan
bahwa Khalid bin Ma’dan berkata
kepada Mu’adz, “Mohon Tuan
ceritakan hadits Rasulullah
sallAllahu ‘alayhi wasallam yang
Tuan hafal dan yang Tuan
anggap paling berkesan. Hadits
manakah menurut Tuan?
Jawab Mu’adz, “Baiklah, akan
kuceritakan.”
Selanjutnya, sebelum bercerita,
beliau pun menangis. Beliau
berkata, “Hmm, Betapa rindunya
diriku pada Rasulullah, ingin
rasanya diriku segera bertemu
dengan beliau.”
Kata beliau selanjutnya, “Tatkala
aku menghadap Rasulullah
sallAllahu ‘alayhi wasallam, beliau
menunggang unta dan
menyuruhku agar naik di
belakang beliau. Kemudian
berangkatlah kami dengan
berkendaraan unta itu.
Selanjutnya beliau menengadah
ke langit dan bersabda:
Puji syukur ke hadirat Allah Yang
Berkehendak atas makhluk-Nya,
ya Mu’adz!
Jawabku, “Ya Sayyidi l-Mursalin”
Beliau kemudian berkata,
‘Sekarang aku akan mengisahkan
satu cerita kepadamu. Apabila
engkau menghafalnya, cerita itu
akan sangat berguna bagimu.
Tetapi jika kau menganggapnya
remeh, maka kelak di hadapan
Allah, engkau pun tidak akan
mempunyai hujjah (argumen).
Hai Mu’adz! Sebelum
menciptakan langit dan bumi,
Allah telah menciptakan tujuh
malaikat. Pada setiap langit
terdapat seorang malaikat
penjaga pintunya. Setiap pintu
langit dijaga oleh seorang
malaikat, menurut derajat pintu
itu dan keagungannya.
Dengan demikian, malaikat pula-
lah yang memelihara amal si
hamba. Suatu saat sang Malaikat
pencatat membawa amalan sang
hamba ke langit dengan kemilau
cahaya bak matahari.
Sesampainya pada langit tingkat
pertama, malaikat Hafadzah
memuji amalan-amalan itu.
Tetapi setibanya pada pintu
langit pertama, malaikat penjaga
berkata kepada malaikat
Hafadzah:
“Tamparkan amal ini ke muka
pemiliknya. Aku adalah penjaga
orang-orang yang suka
mengumpat. Aku diperintahkan
agar menolak amalan orang yang
suka mengumpat. Aku tidak
mengizinkan ia melewatiku
untuk mencapai langit
berikutnya!”
Keesokan harinya, kembali
malaikat Hafadzah naik ke langit
membawa amal shaleh yang
berkilau, yang menurut malaikat
Hafadzah sangat banyak dan
terpuji.
Sesampainya di langit kedua (ia
lolos dari langit pertama, sebab
pemiliknya bukan pengumpat),
penjaga langit kedua berkata,
“Berhenti, dan tamparkan
amalan itu ke muka pemiliknya.
Sebab ia beramal dengan
mengharap dunia. Allah
memerintahkan aku agar amalan
ini tidak sampai ke langit
berikutnya.” Maka para malaikat
pun melaknat orang itu.
Di hari berikutnya, kembali
malaikat Hafadzah naik ke langit
membawa amalan seorang
hamba yang sangat memuaskan,
penuh sedekah, puasa, dan
berbagai kebaikan, yang oleh
malaikat Hafadzah dianggap
sangat mulia dan terpuji.
Sesampainya di langit ketiga,
malaikat penjaga berkata:
“Berhenti! Tamparkan amal itu
ke wajah pemiliknya. Aku
malaikat penjaga kibr
(sombong). Allah
memerintahkanku agar amalan
semacam ini tidak pintuku dan
tidak sampai pada langit
berikutnya. Itu karena salahnya
sendiri, ia takabbur di dalam
majlis.”
Singkat kata, malaikat Hafadzah
pun naik ke langit membawa
amal hamba lainnya. Amalan itu
bersifat bak bintang kejora,
mengeluarkan suara gemuruh,
penuh dengan tasbih, puasa,
shalat, ibadah haji, dan umrah.
Sesampainya pada langit
keempat, malaikat penjaga langit
berkata:
“Berhenti! Popokkan amal itu ke
wajah pemiliknya. Aku adalah
malaikat penjaga ‘ujub (rasa
bangga terhadap kehebatan diri
sendiri) . Allah memerintahkanku
agar amal ini tidak melewatiku.
Sebab amalnya selalu disertai
‘ujub.”
Kembali malaikat Hafadzah naik
ke langit membawa amal hamba
yang lain. Amalan itu sangat baik
dan mulia, jihad, ibadah haji,
ibadah umrah, sehingga
berkilauan bak matahari.
Sesampainya pada langit kelima,
malaikat penjaga mengatakan:
“Aku malaikat penjaga sifat
hasud(dengki) . Meskipun
amalannya bagus, tetapi ia suka
hasud kepada orang lain yang
mendapat kenikmatan Allah swt.
Berarti ia membenci yang
meridhai, yakni Allah. Aku
diperintahkan Allah agar amalan
semacam ini tidak melewati
pintuku.”
Lagi, malaikat Hafadzah naik ke
langit membawa amal seorang
hamba. Ia membawa amalan
berupa wudhu’ yang sempurna,
shalat yang banyak, puasa, haji,
dan umrah. Sesampai di langit
keenam, malaikat penjaga
berkata:
“Aku malaikat penjaga rahmat.
Amal yang kelihatan bagus ini
tamparkan ke mukanya. Selama
hidup ia tidak pernah
mengasihani orang lain, bahkan
apabila ada orang ditimpa
musibah ia merasa senang. Aku
diperintahkan Allah agar amal ini
tidak melewatiku, dan agar tidak
sampai ke langit berikutnya.”
Kembali malaikat Hafadzah naik
ke langit. Dan kali ini adalah
langit ke tujuh. Ia membawa
amalan yang tak kalah baik dari
yang lalu. Seperti sedekah, puasa,
shalat, jihad, dan wara’. Suaranya
pun menggeledek bagaikan petir
menyambar-nyambar, cahayanya
bak kilat. Tetapi sesampai pada
langit ke tujuh, malaikat penjaga
berkata:
“Aku malaikat penjaga sum’at
(sifat ingin terkenal).
Sesungguhnya pemilik amal ini
menginginkan ketenaran dalam
setiap perkumpulan,
menginginkan derajat tinggi di
kala berkumpul dengan kawan
sebaya, ingin mendapatkan
pengaruh dari para pemimpin.
Aku diperintahkan Allah agar
amal ini tidak melewatiku dan
sampai kepada yang lain. Sebab
ibadah yang tidak karena Allah
adalah riya. Allah tidak menerima
ibadah orang-orang yang riya.”
Kemudian malaikat Hafadzah
naik lagi ke langit membawa
amal dan ibadah seorang hamba
berupa shalat, puasa, haji, umrah,
ahlak mulia, pendiam, suka
berdzikir kepada Allah. Dengan
diiringi para malaikat, malaikat
Hafadzah sampai ke langit
ketujuh hingga menembus hijab-
hijab (tabir) dan sampailah di
hadapan Allah. Para malaikat itu
berdiri di hadapan Allah. Semua
malaikat menyaksikan amal
ibadah itu shahih, dan
diikhlaskan karena Allah.
Kemudian Allah berfirman:
“Hai Hafadzah, malaikat pencatat
amal hamba-Ku, Aku-lah Yang
Mengetahui isi hatinya. Ia
beramal bukan untuk Aku, tetapi
diperuntukkan bagi selain Aku,
bukan diniatkan dan diikhlaskan
untuk-Ku. Aku lebih mengetahui
daripada kalian. Aku laknat
mereka yang telah menipu orang
lain dan juga menipu kalian (para
malaikat Hafadzah). Tetapi Aku
tidak tertipu olehnya. Aku-lah
Yang Maha Mengetahui hal-hal
gaib. Aku mengetahui segala isi
hatinya, dan yang samar tidaklah
samar bagi-Ku. Setiap yang
tersembunyi tidaklah
tersembunyi bagi-Ku.
Pengetahuan- Ku atas segala
sesuatu yang telah terjadi sama
dengan pengetahuan- Ku atas
segala sesuatu yang belum
terjadi. Pengetahuan- Ku atas
segala sesuatu yang telah lewat
sama dengan yang akan datang.
Pengetahuan- Ku atas segala
yang telah lewat sama dengan
yang akan datang. Pengetahuan-
Ku atas orang-orang terdahulu
sama dengan pengetahuan- Ku
atas orang-orang kemudian.
Aku lebih mengetahui atas
sesuatu yang samar dan rahasia.
Bagaimana hamba-Ku dapat
menipu dengan amalnya. Mereka
mungkin dapat menipu sesama
makhluk, tetapi Aku Yang
Mengetahui hal-hal yang gaib.
Aku tetap melaknatnya…!”
Tujuh malaikat di antara tiga ribu
malaikat berkata, “Ya Tuhan,
dengan demikian tetaplah laknat-
Mu dan laknat kami atas
mereka.”
Kemudian semua yang berada di
langit mengucapkan, “Tetaplah
laknat Allah kepadanya, dan
laknatnya orang-orang yang
melaknat.”‘
Sayyidina Mu’adz (yang
meriwayatkan hadits ini)
kemudian menangis tersedu-
sedu. Selanjutnya berkata, “Ya
Rasulallah, bagaimana aku bisa
selamat dari semua yang baru
engkau ceritakan itu?”
Jawab Rasulullah, “Hai Mu’adz,
ikutilah Nabimu dalam masalah
keyakinan (keimanan).”
Tanyaku (Mu’adz), “Engkau
adalah Rasulullah, sedang aku
hanyalah Mu’adz bin Jabal.
Bagaimana aku bisa selamat dan
terlepas dari bahaya tersebut?”
Berkatalah Rasulullah sallAllahu
‘alayhi wasallam, “Memang
begitulah, bila ada kelengahan
dalam amal ibadahmu. Karena
itu, jagalah mulutmu jangan
sampai menjelekkan orang lain,
terutama kepada sesama ulama.
Ingatlah diri sendiri tatkala
hendak menjelekkan orang lain,
sehingga sadar bahwa dirimu
pun penuh aib. Jangan menutupi
kekurangan dan kesalahanmu
dengan menjelekkan orang lain.
Janganlah mengorbitkan dirimu
dengan menekan dan
menjatuhkan orang lain. Jangan
riya dalam beramal, dan jangan
mementingkan dunia dengan
mengabaikan akhirat. Jangan
bersikap kasar di dalam majlis
agar orang takut dengan
keburukan akhlakmu. Jangan
suka mengungkit-ungkit
kebaikan, dan jangan
menghancurkan pribadi orang
lain, kelak engkau akan dirobek-
robek dan dihancurkan anjing
Jahannam, sebagaiman firman
Allah dalam surat An-Naziat ayat
2.”
Tanyaku selanjutnya, “Ya
Rasulallah, siapakah yang bakal
menanggung penderitaan
seberat itu?”
Jawab Rasulullah sallAllahu ‘alayhi
wasallam, “Mu’adz, yang aku
ceritakan tadi akan mudah bagi
mereka yang dimudahkan Allah.
Engkau harus mencintai orang
lain sebagaimana engkau
menyayangi dirimu. Dan bencilah
terhadap suatu hal sebagaimana
kau benci bila itu menimpa
dirimu. Jika demikian engkau
akan selamat.”
Khalid bin Ma’dan meriwayatkan,
“Sayyidina Mu’adz sering
membaca hadits ini seperti
seringnya membaca Al-Qur’an,
dan mempelajari hadits ini
sebagaimana mempelajari Al-
Qur’an di dalam majlis.”
Wallohu a’lam
Sumber : ATIM
Kategori Kategori: : Artikel Artike
Friday, May 27, 2011
27 05 11 at 18.30
hr yg pnh drta,udah listrk pk plz,duit abz,bnsn ksong,bdn panas,,lngkap drt w,,,hr in brhrap bsk,d brikn kmdhan , d brkn klncran......kslmtn yg sll ad..amin
Tuesday, May 24, 2011
240511
hr ini w mnlai kpribdian w sndri,lbh bk dr kmren,,krja ckup mlelahkan,kyny mw skt,tp mdh2n kgk,,smngt trz,,,dan hal yg bngng,doa tdk bs mrbh takdir,dn knp,w hrz mndoakan mreka yg w syg,,dn bla tkdirMU tdk bs d rbh,ridhoi apa yg sy llkukn tntng kbaikn,,ridhoi ap yg sy lkkn d jlnMU,,mhn krunia,kpd kmi hmbaMU yg hina...n trm ksh ats sgl nkmat yg Engkau berikn..lndnglah klwrgku,lndnglh tmn2ku,lndnglh org yg sy syg d ms llu,d hr in,d ms dtg (jdohku)..amin
Monday, May 23, 2011
23 05 11
Kgiatan hr in...krja yg teramat ngntuk,kpl skt,,nilai kprbdian hr in snggh jlek...jauh dr ksnangan smnjak kesialan,,dr pmctan krja,pts am org yg w syg bgt,krjaan skrg cpe,duit abz trz,cwe cm mw duitny aj..jauh am klwrga,bdan tmbah rusak,kurus,item,,jd seorg pmbok lg..jauh dr Allah,,..mlai dr awal lg mrintis kprbdian bk..hr esok yg crah,lpakan msa lalu...
Sunday, May 22, 2011
kata bijak
1. Ir. Soekarno, Presiden Pertama RI : Dalam sebuah revolusi, bapak makan anak itu adalah hal yang lumrah.
2. Soeharto, Presiden Kedua RI : Siapa saja yang mencoba melawan, akan saya gebuki.
3. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Negarawan, Ulama, Presiden ke-4 RI : Tergantung pemerintah. Kalau pemerintah campur tangan terus dalam segala hal yang terjadi, adalah kami tidak ada jalan lain adalah membisikkan pada para pemilih golput aja bareng-bareng.
4. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI : Nabi saja seorang pemimpin, tapi nggak sarjana kok.
5. Mark Twain,Penulis : Saya tidak suka dengan perkelahian. Bila saya memiliki musuh, saya akan memaafkannya, mengajaknya ke tempat yang tenang, baru menghabisinya di sana.
6. Ann Landers,Kolumnis : Satu dari empat orang di dunia ini mengalami gangguan jiwa. Bila tiga orang yang Anda kenal baik-baik saja, berarti Andalah yang mengalaminya.
7. Zsa Zsa Gabor, Aktris : Saya adalah penjaga rumah yang hebat. Setiap kali saya meninggalkan seorang pria, saya selalu berhasil memiliki rumahnya.
8. Henry Ford,Pendiri Ford Motor : Berpikir adalah pekerjaan terberat, karena itulah sedikit sekali orang yang mau menggunakan otaknya.
9. Alexander Dumas the Younger, Pebisnis : Bisnis ? Caranya mudah sekali: gunakan saja uang orang lain.
10. Angie Dickinson, Aktris : Saya berbusana agar dilihat wanita, dan menanggalkan busana agar dilihat pria.
11. Albert Einstein, Fisikawan : Memahami pajak adalah hal yang paling sulit dimengerti di dunia ini.
12. Samuel Goldwyn, Produser Film : Saya tidak mau dikelilingi orang yang bermental ‘yes-man’. Saya ingin orang yang mengatakan kebenaran meskipun setelah itu saya akan memecatnya. Kita membayar gajinya terlalu besar, sialnya lagi dia pantas menerimanya.
13. Roberto Goizueta, Pemimpin Coca Cola : Musuh-musuh kita adalah kopi, susu, teh dan air putih.
14. John Paul Getty, Miliarder : Bila Anda berhutang 100 Dollar, andalah yang pusing. Tapi bila Anda berhutang 100 juta Dollar, bank yang akan pusing.
15. Herbert Hoover, Presiden AS ke -31 : Berbahagialah generasi muda, karena merekalah yang akan mewarisi hutang bangsa.
16. AnatoleFrance, Penulis : Buku sejarah yang tidak mengandung kebohongan pastilah sangat membosankan.
17. Woody Allen,Sutradara Film : Ternyata bertemu penjual asuransi jiwa adalah lebih buruk daripada kematian itu sendiri.
18. T.S. Eliot,Penulis : Penulis yang masih muda, meniru. Penulis yang sudah berpengalaman, mencuri ide.
19. Agatha Christie, Novelis Misteri : Kolektor barang antik adalah suami yang paling baik, karena semakin tua istrinya, semakin ia mencintainya.
20. Alfred Hitchcock, Sutradara Film Misteri : Saya tidak pernah bilang bahwa para aktor adalah sapi. Saya hanya bilang mereka harus diperlakukan seperti sapi.
21. AnatoleFrance, Novelis : Jangan pernah meminjamkan buku karena tidak akan pernah dikembalikan. Buku-buku di perpustakaan saya semuanya adalah hasil pinjaman.
22. Voltaire,Filsuf : Apabila kita bicara soal uang, maka semua orang sama agamanya.
23. D.H. Lawrence,Penyair : Hasil dari kerja adalah uang. Hasil dari uang adalah lebih banyak uang. Hasil dari lebih banyak uang adalah kompetisi yang ganas. Hasil dari kompetisi yang ganas adalah dunia yang kita diami ini.
24. Lyndon B. Johnson, Presiden AS ke-36 : Apabila dua orang selalu sepakat dalam segala hal, itu berarti cuma satu orang yang berpikir.
25. Robert Neville, Aktor : Hidup bersama orang suci ternyata jauh lebih melelahkan daripada menjadi orang suci itu sendiri.
26. Charles de Gaulle, Presiden Perancis Pertama : Politisi tidak pernah percaya akan ucapan mereka sendiri, karena itulah mereka sangat terkejut bila rakyat mempercayainya.
27. Thomas Alva Edison, Penemu : Banyak orang yang percaya bahwa suatu hari kala mereka bangun dari tidur, mereka sudah menjadi kaya. Sesungguhnya mereka sudah separuh benar karena mereka memang telah bangun dari tidur.
28. James Baldwin, Penulis, Aktor : Semua orang memuji-muji surga, tapi tidak ada yang mau pergi ke sana sekarang juga.
29. Don Marquis, Kolumnis : Orang yang munafik adalah orang yang … "hey, siapa sih yang tidak munafik".
30. Benjamin Franklin, Negarawan : Orang yang pandai meminta-minta maaf, jarang sekali pandai melakukan hal-hal lain.
31. Joseph Stalin, Pemimpin Politik : Kematian seribu orang adalah tragedi, kematian jutaan orang adalah statistik.
32. Will Rogers,Pelawak Politik : Politik itu mahal, bahkan untuk kalah pun kita harus mengeluarkan banyak uang.
33. Adolf Hitler,Pemimpin Nazi : Alangkah beruntungnya penguasa bila rakyatnya tidak bisa berpikir.Aku tidak perlu berpikir karena aku adalah pegawai pemerintah.
34. Clement Attlee, Perdana Menteri Inggris : Demokrasi adalah pemerintahan yang diisi dengan banyak diskusi, namun demokrasi hanya efektif bila engkau mampu membuat orang lain tutup mulut.
TAMBAHAN
- "Seorang pria kaya hanyalah orang miskin dengan uang." - WC Fields
- "Apakah tidak takut kesempurnaan.. Akan Anda pernah mencapainya" - Salvador Dali
- "Mengambil risiko inheren kegagalan-rawan.. Jika tidak, itu akan disebut yakin-hal mengambil" - Timothy McMahon
- "Jika A sama dengan sukses, maka rumus A = X + Y + Z, dimana X adalah" bekerja, "Y" bermain, "dan Z adalah" tutup mulut "." - Albert Einstein
- "Aku tidak gagal.. Aku baru saja menemukan sepuluh ribu cara yang tidak akan bekerja" - Thomas Edison
- "Selalu dan tidak pernah dua kata Anda selalu harus ingat untuk tidak pernah menggunakannya
2. Soeharto, Presiden Kedua RI : Siapa saja yang mencoba melawan, akan saya gebuki.
3. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Negarawan, Ulama, Presiden ke-4 RI : Tergantung pemerintah. Kalau pemerintah campur tangan terus dalam segala hal yang terjadi, adalah kami tidak ada jalan lain adalah membisikkan pada para pemilih golput aja bareng-bareng.
4. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI : Nabi saja seorang pemimpin, tapi nggak sarjana kok.
5. Mark Twain,Penulis : Saya tidak suka dengan perkelahian. Bila saya memiliki musuh, saya akan memaafkannya, mengajaknya ke tempat yang tenang, baru menghabisinya di sana.
6. Ann Landers,Kolumnis : Satu dari empat orang di dunia ini mengalami gangguan jiwa. Bila tiga orang yang Anda kenal baik-baik saja, berarti Andalah yang mengalaminya.
7. Zsa Zsa Gabor, Aktris : Saya adalah penjaga rumah yang hebat. Setiap kali saya meninggalkan seorang pria, saya selalu berhasil memiliki rumahnya.
8. Henry Ford,Pendiri Ford Motor : Berpikir adalah pekerjaan terberat, karena itulah sedikit sekali orang yang mau menggunakan otaknya.
9. Alexander Dumas the Younger, Pebisnis : Bisnis ? Caranya mudah sekali: gunakan saja uang orang lain.
10. Angie Dickinson, Aktris : Saya berbusana agar dilihat wanita, dan menanggalkan busana agar dilihat pria.
11. Albert Einstein, Fisikawan : Memahami pajak adalah hal yang paling sulit dimengerti di dunia ini.
12. Samuel Goldwyn, Produser Film : Saya tidak mau dikelilingi orang yang bermental ‘yes-man’. Saya ingin orang yang mengatakan kebenaran meskipun setelah itu saya akan memecatnya. Kita membayar gajinya terlalu besar, sialnya lagi dia pantas menerimanya.
13. Roberto Goizueta, Pemimpin Coca Cola : Musuh-musuh kita adalah kopi, susu, teh dan air putih.
14. John Paul Getty, Miliarder : Bila Anda berhutang 100 Dollar, andalah yang pusing. Tapi bila Anda berhutang 100 juta Dollar, bank yang akan pusing.
15. Herbert Hoover, Presiden AS ke -31 : Berbahagialah generasi muda, karena merekalah yang akan mewarisi hutang bangsa.
16. AnatoleFrance, Penulis : Buku sejarah yang tidak mengandung kebohongan pastilah sangat membosankan.
17. Woody Allen,Sutradara Film : Ternyata bertemu penjual asuransi jiwa adalah lebih buruk daripada kematian itu sendiri.
18. T.S. Eliot,Penulis : Penulis yang masih muda, meniru. Penulis yang sudah berpengalaman, mencuri ide.
19. Agatha Christie, Novelis Misteri : Kolektor barang antik adalah suami yang paling baik, karena semakin tua istrinya, semakin ia mencintainya.
20. Alfred Hitchcock, Sutradara Film Misteri : Saya tidak pernah bilang bahwa para aktor adalah sapi. Saya hanya bilang mereka harus diperlakukan seperti sapi.
21. AnatoleFrance, Novelis : Jangan pernah meminjamkan buku karena tidak akan pernah dikembalikan. Buku-buku di perpustakaan saya semuanya adalah hasil pinjaman.
22. Voltaire,Filsuf : Apabila kita bicara soal uang, maka semua orang sama agamanya.
23. D.H. Lawrence,Penyair : Hasil dari kerja adalah uang. Hasil dari uang adalah lebih banyak uang. Hasil dari lebih banyak uang adalah kompetisi yang ganas. Hasil dari kompetisi yang ganas adalah dunia yang kita diami ini.
24. Lyndon B. Johnson, Presiden AS ke-36 : Apabila dua orang selalu sepakat dalam segala hal, itu berarti cuma satu orang yang berpikir.
25. Robert Neville, Aktor : Hidup bersama orang suci ternyata jauh lebih melelahkan daripada menjadi orang suci itu sendiri.
26. Charles de Gaulle, Presiden Perancis Pertama : Politisi tidak pernah percaya akan ucapan mereka sendiri, karena itulah mereka sangat terkejut bila rakyat mempercayainya.
27. Thomas Alva Edison, Penemu : Banyak orang yang percaya bahwa suatu hari kala mereka bangun dari tidur, mereka sudah menjadi kaya. Sesungguhnya mereka sudah separuh benar karena mereka memang telah bangun dari tidur.
28. James Baldwin, Penulis, Aktor : Semua orang memuji-muji surga, tapi tidak ada yang mau pergi ke sana sekarang juga.
29. Don Marquis, Kolumnis : Orang yang munafik adalah orang yang … "hey, siapa sih yang tidak munafik".
30. Benjamin Franklin, Negarawan : Orang yang pandai meminta-minta maaf, jarang sekali pandai melakukan hal-hal lain.
31. Joseph Stalin, Pemimpin Politik : Kematian seribu orang adalah tragedi, kematian jutaan orang adalah statistik.
32. Will Rogers,Pelawak Politik : Politik itu mahal, bahkan untuk kalah pun kita harus mengeluarkan banyak uang.
33. Adolf Hitler,Pemimpin Nazi : Alangkah beruntungnya penguasa bila rakyatnya tidak bisa berpikir.Aku tidak perlu berpikir karena aku adalah pegawai pemerintah.
34. Clement Attlee, Perdana Menteri Inggris : Demokrasi adalah pemerintahan yang diisi dengan banyak diskusi, namun demokrasi hanya efektif bila engkau mampu membuat orang lain tutup mulut.
TAMBAHAN
- "Seorang pria kaya hanyalah orang miskin dengan uang." - WC Fields
- "Apakah tidak takut kesempurnaan.. Akan Anda pernah mencapainya" - Salvador Dali
- "Mengambil risiko inheren kegagalan-rawan.. Jika tidak, itu akan disebut yakin-hal mengambil" - Timothy McMahon
- "Jika A sama dengan sukses, maka rumus A = X + Y + Z, dimana X adalah" bekerja, "Y" bermain, "dan Z adalah" tutup mulut "." - Albert Einstein
- "Aku tidak gagal.. Aku baru saja menemukan sepuluh ribu cara yang tidak akan bekerja" - Thomas Edison
- "Selalu dan tidak pernah dua kata Anda selalu harus ingat untuk tidak pernah menggunakannya
Friday, May 20, 2011
Hari yg menyblkan
Udah krja, dmpet ktnggalan, mkn kburu2..mnju hdp lbh bk bnyk pngorbnan..semangat2.
Thursday, May 19, 2011
Sunday, May 15, 2011
aep.han
Aep Han Kal'el (Han)
- you know, you know, you
know
Id never ask you to change
If perfect is what you're
searching for
...Lihat Selengkapnya - AKTIVITAS TERKINI
"cpe ngpaen,,,eh gembel kl mw..." di status Juztyn Atlantyca.
- AKTIVITAS TERKINI
- AKTIVITAS TERKINI
"woi shalat sbuh,,to emang bsk..." di status Atto Bonthoot.

Facebook © 2011 · Bahasa Indonesia
Friday, May 13, 2011
bndera pth
I know you think that
Aku tahu kau mengira
I shouldn't still love you, I'll tell
you that
Seharusnya aku tak lagi
mencintaimu, 'kan kukatakan itu
padamu
But if I didn't say it, well, I'd still
have felt it
Namun jika tak kukatakan, aku
tetap bisa merasakannya
Where's the sense in that?
Masuk akalkah itu?
I promise I'm not trying to make
your life harder
Kuberjanji takkan berusaha
mengusik hidupmu
Or return to where we were
Atau kembali ke masa lalu kita
Chorus
But I will go down with this ship
Namun aku akan dengan dengan
perahu ini
And I won't put my hands up
and surrender
Dan aku takkan mengangkat
tangan dan menyerah
There will be no white flag above
my door
Takkan ada bendera putih di atas
pintuku
I'm in love and always will be
Aku jatuh cinta dan akan selalu
begitu
I know I left too much mess
Aku tahu tlah kusebabkan terlalu
banyak kekacauan
And destruction to come back
again
Dan kerusakan jika kembali lagi
And I caused nothing but trouble
Dan aku hanya bisa memberimu
masalah
I understand if you can't talk to
me again
Aku mengerti jika kau tak mau
lagi bicara denganku
And if you live by the rules of 'It's
over'
Dan jika kau hidup dengan
anggapan "semua sudah selesai"
Then I'm sure that makes sense
Maka aku yakin itu masuk akal
I will go down with this ship
Aku akan tenggelam dengan
perahu ini
And I won't put my hands up
and surrender
Dan aku takkan mengangkat
tangan dan menyerah
There will be no white flag above
my door
Takkan pernah ada bendera
putih di atas pintuku
I'm in love and always will be
Aku jatuh cinta dan akan selalu
begitu
And when we meet which I'm
sure we will
Dan saat kita berjumpa dan aku
yakin akan begitu
All that was then will be there still
Yang akan kulakukan hanyalah
diam
I'll let it pass and hold my tongue
Kan kubiarkan ini berlalu dan
kututup mulutku
And you will think that I've
moved on
Dan kau kan mengira aku tlah
melanjutkan hidup
To CHORUS 3x
Fade
0 comments:
Post a Comme
Aku tahu kau mengira
I shouldn't still love you, I'll tell
you that
Seharusnya aku tak lagi
mencintaimu, 'kan kukatakan itu
padamu
But if I didn't say it, well, I'd still
have felt it
Namun jika tak kukatakan, aku
tetap bisa merasakannya
Where's the sense in that?
Masuk akalkah itu?
I promise I'm not trying to make
your life harder
Kuberjanji takkan berusaha
mengusik hidupmu
Or return to where we were
Atau kembali ke masa lalu kita
Chorus
But I will go down with this ship
Namun aku akan dengan dengan
perahu ini
And I won't put my hands up
and surrender
Dan aku takkan mengangkat
tangan dan menyerah
There will be no white flag above
my door
Takkan ada bendera putih di atas
pintuku
I'm in love and always will be
Aku jatuh cinta dan akan selalu
begitu
I know I left too much mess
Aku tahu tlah kusebabkan terlalu
banyak kekacauan
And destruction to come back
again
Dan kerusakan jika kembali lagi
And I caused nothing but trouble
Dan aku hanya bisa memberimu
masalah
I understand if you can't talk to
me again
Aku mengerti jika kau tak mau
lagi bicara denganku
And if you live by the rules of 'It's
over'
Dan jika kau hidup dengan
anggapan "semua sudah selesai"
Then I'm sure that makes sense
Maka aku yakin itu masuk akal
I will go down with this ship
Aku akan tenggelam dengan
perahu ini
And I won't put my hands up
and surrender
Dan aku takkan mengangkat
tangan dan menyerah
There will be no white flag above
my door
Takkan pernah ada bendera
putih di atas pintuku
I'm in love and always will be
Aku jatuh cinta dan akan selalu
begitu
And when we meet which I'm
sure we will
Dan saat kita berjumpa dan aku
yakin akan begitu
All that was then will be there still
Yang akan kulakukan hanyalah
diam
I'll let it pass and hold my tongue
Kan kubiarkan ini berlalu dan
kututup mulutku
And you will think that I've
moved on
Dan kau kan mengira aku tlah
melanjutkan hidup
To CHORUS 3x
Fade
0 comments:
Post a Comme
Tuesday, May 10, 2011
10 mei
mountain climber dgn k indhnya..tk mdh utk mnikmatinya..adlah aron raiston yg brjuang dr kmatian slm 127 jam yg mngrbnkn tanganny d ptong..or petter parker yg hruz mmilih cinta atw mlndungi bnyk org..or seorg ilmuan yg gagal dgn exprimentnya.
1.sll ad harga yg hrus d byar
2.sll ad plhan yg mntkan
3.sll ad kgagalan yg mnghadang
jgn brharap jd pahlawan yg ingin d puja slamanya..mreka akn mngngatmu d saat btuh,dn mmbuangmu d saat mreka puas ...jgn brhrap ad tman yg mnghmpiri d saat trpuruk,ktka bngkit lg dr bwah,sy mndpatkn bnyk plajaran ,mainkanlah prmainan jumanji,,permainan yg mnylamatkanmu hanya kmu sndri,bkn org lain...org lain hnya mnntn dn trsnyum,,sy mmbnci org yg meludahiku,d saat ku gagal,d saat ku d bwah....jgn prnh bgtu...smangat di 21th ..thank to God..
1.sll ad harga yg hrus d byar
2.sll ad plhan yg mntkan
3.sll ad kgagalan yg mnghadang
jgn brharap jd pahlawan yg ingin d puja slamanya..mreka akn mngngatmu d saat btuh,dn mmbuangmu d saat mreka puas ...jgn brhrap ad tman yg mnghmpiri d saat trpuruk,ktka bngkit lg dr bwah,sy mndpatkn bnyk plajaran ,mainkanlah prmainan jumanji,,permainan yg mnylamatkanmu hanya kmu sndri,bkn org lain...org lain hnya mnntn dn trsnyum,,sy mmbnci org yg meludahiku,d saat ku gagal,d saat ku d bwah....jgn prnh bgtu...smangat di 21th ..thank to God..
Wednesday, May 4, 2011
rencana mata bulan
RENCANA mata bulan siap,di jlnkan..
Subscribe to:
Posts (Atom)